Photo: Kini, 'Scanner' Dilengkapi Deteksi Suara
JAKARTA -- Teknologi scanner terus berkembang. Kini, scanner tak hanya sekedar memindai ada teknologi lain yang mulai disematkan.

Scanner terbaru Fujitsu, fi-6130Z, fi-6230Z, fi-6140Z, dan fi-6240Z. Keempat scanner ini dilengkapi pendeteksi suara serta proteksi kertas. Keempatnya juga diklaim memiliki kecepatan memindai tertinggi di kelasnya.

Achmad S Sofwan, Presiden Direktur, Fujitsu Indonesia mengatakan produk fi-Series terbaru Fujitsu merupakan jajaran scanner pertama di dunia yang telah dilengkapi dengan iSOP (Intelligent Sonic Paper Protection) yang berfungsi mendeteksi terjadinya paper jam melalui gelombang suara sehingga melindungi dokumen berharga.

“Keunggulan jajaran scanner terbaru kami terletak pula pada fitur cerdas scanning barcode & batch code yang akan semakin meningkatkan efisiensi," klaim Achmad. Selain itu, kata dia, evolusi layar LCD yang ramah pengguna, mendukung mereka dalam menghadirkan solusi pemindaian secara menyeluruh serta berbagai tawaran kemudahan dalam hal operasional dan perawatan”.

Kini, 'Scanner' Dilengkapi Deteksi Suara
JAKARTA -- Teknologi scanner terus berkembang. Kini, scanner tak hanya sekedar memindai ada teknologi lain yang mulai disematkan.

Scanner terbaru Fujitsu, fi-6130Z, fi-6230Z, fi-6140Z, dan fi-6240Z. Keempat scanner ini dilengkapi pendeteksi suara serta proteksi kertas. Keempatnya juga diklaim memiliki kecepatan memindai tertinggi di kelasnya.



Saat ini ancaman terbesar terhadap security bagi perusahaan berasal dari hacker yang berusaha untuk merusak perangkat yang terhubung dengan internet dengan maksud mencuri data perusahaan yang berharga, atau sekedar menghilangkan kemampuan perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka secara online (denial of service, atau defacing website).

Banyak perusahaan percaya bahwa karena mereka memiliki dan mengelola sistem TI mereka sendiri. Mereka merasa lebih aman dan lebih terlindungi daripada mereka menggunakan layanan dari penyedia layanan Cloud, namun kenyataan sebenarnya sangat berbeda. Padahal itu mungkin kasus yang terjadi  5 tahun yang lalu, saat ini serangan berbasis internet telah menjadi jauh lebih canggih, dan dengan demikian membutuhkan mekanisme yang sangat canggih, dan dinamis, untuk melawan mereka.

Kementerian Komunikasi dan Informatika  mencatat hampir setiap hari Indonesia mendapat kurang lebih 1.225.000 serangan yang datang bukan dari luar, tapi dari dalam Indonesia. Maka security yang handal menjadi suatu keharusan di era digital ini.

Indonesian Cloud adalah salah satu penyedia layanan Cloud kelas enterprise yang mempergunakan perangkat keamanan canggih, termasuk Radware, Checkpoint, dan TrendMicro. Perangkat ini menawarkan pelanggan Indonesian Cloud tingkat security yang sangat tinggi "secara default" dan memastikan bahwa setiap layanan yang diberikan dari Indonesian Cloud mengurangi secara dramatis kesempatan untuk dirusak.

Neil Cresswell, Managing Director Indonesian Cloud mengatakan, “Jika sebelumnya terjadi ratusan, bahkan ribuan, upaya penyusupan per hari maka salah satu pelanggan yang telah menggunakan  layanan kami, mengakui bahwa log server web-nya telah  menjadi bersih dan terhindar dari upaya penyusupan tersebut.”

Untuk memberikan solusi yang “low risk, high reward” Indonesian Cloud menciptakan layanan "SecureDMZ". Layanan ini menawarkan pelanggan cara untuk melindungi sistem online, dengan menempatkan lapisan tambahan perlindungan antara mereka dan internet. SecureDMZ bekerja dengan menempatkan server network redirector (gateway) di Indonesian Cloud, yang mencegat koneksi internet masuk, menyaringnya (filter), dan kemudian mengirimkan kembali ke server internet milik pelanggan. Penyaringan ini memastikan bahwa hanya trafffic asli (dan aman) yang  mencapai layanan internet pelanggan (web, email, dll) .

Layanan SecureDMZ Indonesian Cloud ditawarkan dengan harga yang sangat efisien mulai dari Rp 750.000,- per bulan dan solusi ini memberikan keseimbangan sempurna antara perlindungan dan biaya.

SecureDMZ menyediakan:
•    Perlindungan transparan layanan internet untuk pelanggan
•    Dukungan untuk website HTTP/HTTPS website (https tetap terenkripsi)
•    Dukungan untuk email relay (inbound dan outbound ) juga memberikan perlindungan anti-malware
•    Dukungan untuk DNS relaying dan memblokade DNS cache poisoning
•    Tidak ada server pelanggan digelar di cloud, server tetap berada di tempat mereka berada saat ini
•    Tidak ada data pelanggan yang disimpan di cloud, server gateway hanya sekedar jaringan yang dilewati
•    Memberikan perlindungan terhadap Denial of Service
•    Memberikan perlindungan terhadap eksploitasi server mengakibatkan hilangnya data
•    Perlindungan terhadap web server defacing
•    Meningkatan kinerja server  dengan menghapus beban yang dihasilkan oleh traffic tidak asli
•    Mengurangi utilisasi internet pelanggan dengan menghapus traffic tidak asli
•    Memungkinkan DR berbiaya efektif dengan bertindak sebagai penyeimbang beban eksternal/ network failover point
•    Dapat meningkatkan uptime dengan memungkinkan menangkap halaman web statis (sehingga website masih bisa dilayani bahkan ketika server sebenarnya sedang offline)
•    Dapat memberikan filtering konten internet (mengkontrol isi konten yang di-browsing staff)


Indosat dan Microsoft telah menyepakati enterprise agreement yang menandai awal mula implementasi Windows 8.1 di lingkungan kerja Indosat.

Perjanjian ini secara resmi ditandatangani oleh Singgih Wandojo (Direktur Enterprise & Partner Group, Microsoft Indonesia) dan Ginandjar (Acting CTO, Indosat) di Hotel Mulia, Jakarta, hari ini (8/11). Dengan demikian, Indosat menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang menerapkan Windows 8.1 secara menyeluruh.

Menurut Ginandjar, bisnis telekomunikasi menuntut pekerja bersifat produktif, fleksibel, dan bisa bekerja di mana saja, dengan perangkat apa saja. Karakteristik Windows 8.1 yang multiplatform (di PC dan komputer tablet, ditambah Windows Phone untuk ponsel cerdas) dianggap sangat sesuai dengan kebutuhan tersebut.

“Proses migrasi dari Windows XP dan 7 ke Windows 8.1 akan dimulai dari kantor pusat Indosat, baru berlanjut ke kantor-kantor [regional] Indosat di seluruh Indonesia,” tukas Ginandjar.

Melalui dukungan penuh dari Microsoft, Indosat memastikan proses ini akan berjalan lancar, termasuk pelatihan cara penggunaan bagi karyawan. Aplikasi-aplikasi yang dipakai selama ini pun sudah diuji dan sebagian besar dinyatakan kompatibel dengan sistem operasi anyar ini. “Mungkin akhir 2014 akan sudah memakai Windows 8.1 semua [kantor Indosat.red],” imbuh Hardi Tanuwijaya (IT Operations Group Head, Indosat).

Keputusan Indosat untuk melaksanakan migrasi ke Windows 8.1 dipandang Singgih Wandojo sebagai langkah terbaik yang diambil perusahaan. Selain mendukung peningkatan optimalisasi kinerja perusahaan secara menyeluruh, Indosat juga akan terhindar dari risiko keamanan yang dapat mengganggu jika masih memakai sistem operasi jadul seperti Windows XP.

“Karena seperti kita ketahui, Windows XP akan memasuki masa End of Life mulai 8 April 2014. Artinya, Microsoft tidak akan memberi support lagi kalau ada problem,” ujar Singgih.
http://images.detik.com/content/2013/11/07/323/zero-day-exploit-java.jpg




Jakarta - Java masih menjadi platform yang paling diincar penjahat cyber. Hal tersebut diungkap oleh laporan Kapersky Lab yang menyebutkan serangan pada platform Java meningkat signifikan.

Peningkatan serangan terhadap Java ini terlihat dari periode tahun 2011-2012 yang sebelumnya berjumlah 10,6 juta serangan, meningkat sebesar 33,3% atau menjadi 14,1 juta serangan pada periode 2012-213.

Adapun serangan yang dilakukan sebagian besar menggunakan metode ekploitasi Java, dimana sebuah program berbahaya didesain untuk memanfaatkan kerentanan pada software dengan tujuan menginfeksi komputer pengguna.



Perkembangan dunia teknologi pencari pada era modern sangat pesat terutama pada perkembangan dunia internet. Hampir di seluruh bidang seperti bidang pendidikanindustri, usaha, dan lain-lain menggunakan sarana internet untuk keperluan dalam bekerja. Salah satu sarana internet yang paling sering digunakan oleh para pengguna internet di seluruh dunia adalah Search Engine atau mesin pencari informasi. Dengan teknologi pencari pengguna mendapatkan semua yang diinginkan, seperti berita, gambarpeta dan informasi lainnya. Kemudahan yang diperoleh dalam menggunakan teknologi pencari akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi pengguna internet. Diperlukan sebuah kecermatan untuk menggunakan teknologi pencari karena kata kunci yang dimasukkan akan mempengaruhi hasil yang didapat. Selain itu pengguna internet dapat mencari informasi mengenai budaya, politikekonomi dan bidang sosial sebuah negaramelalui search engine.
Galaxy Spica menempati posisi khusus dalam sejarah ponsel Android Samsung. Ponsel ini masuk dalam jajaran ponsel Android terawal Samsung dan lumayan populer.

Dari sisi fitur Galaxy Spica dilengkapi dengan kamera 3 megapixel, prosesor lumayan bertenaga dan RAM 256 MB. Cukup maju saat waktu rilisnya di akhir 2009.

Desainnya yang khas juga membuat Galaxy Spica lumayan tenar. Handset ini menandai keseriusan Samsung di jagat Android

Celah Berbahaya di Gadget Samsung Akhirnya Ditambal

Ponorogo - Laporan seputar adanya celah berbahaya di gadget Samsung akhirnya langsung ditindaklanjuti. Vendor asal Korea Selatan itu meluncurkan tambalan (update patch) guna menutup lubang yang menganga.

Update patch yang sejak kemarin diluncurkan oleh Samsung di Inggris tersebut juga turut memperbaiki bug yang sebelumnya juga ditemukan namun tidak terekspose ke publik.

Dilansir Cnet, bug tersebut diberi nama 'sudden death' dan diketahui bisa mengakibatkan gadget mati tiba-tiba.

Sebelumnya, celah berbahaya di gadget Samsung berhasil ditemukan oleh salah satu user dengan nick name 'Alephzain' dari komunitas XDA Developers, sebuah forum para mobile developer.

Laporan yang dilansir Alephzain itu menjelaskan, celah tersebut mempengaruhi perangkat yang menggunakan prosesor Exynos model 4210 dan 4412.

Adapun gadget Samsung yang ditenggarai terpengaruh dengan kerentanan celah berbahaya tersebut antara lain Galaxy S II, S III, Galaxy Note, Note II, Galaxy Note Plus serta Galaxy Note 10.1.
| Copyright © 2013 Laboratory